![]() |
Gambar |
Mewariskan Budaya Membaca Buku Kepada Penerus Generasi
Berbicara perbaikan pendidikan di Indonesia mungkin otak
kita akan berfikir bagaimana cara memperbaikinya?. Iya salah satu cara
memperbaiki pendidikan Indonesia adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia,
dengan membaca wawasan kita luas dan pengetahuan bertambah dan bertambah. Oleh
karena itu sebagai salah satu mahasiswa PAI sudah sebaiknya kita ikut
berpartisipasi untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia dengan suka membaca.
Saya akui untuk membaca itu susah, apabila jika tidak
dibudayakan dari kecil itu akan susah. Karena budaya suka membaca itu
diciptakan dari diri sendiri dan lingkungan. Budaya membaca dikalangan
mahasiswa pun susah, mungkin juga factor budaya saat kecil .
Orang
Indonesia memang terkenal tidak suka membaca, surve dari UNESCO budaya membaca
orang Indonesia adalah kurang lebih 20%. Kebanyakan orang Indonesia suka
mendengarkan dari pada membaca. Jadi orang Indonesia lebih condong media audio
bukan visual.
Apalagi pada zaman era modern ini yang semua serba canggih,
salah satu adanya internet, media social. Anak-anak Indonesia lebih condong
untuk membaca status,membaca chat dan lain-lain. Dan waktu mereka banyak
digunakan untuk gadget mereka. Surve membuktikn bahwa kurang lebih 50% anak-anak
Indonesia sudah kecanduan dengan gadget. Jadi untuk era sekarang susahnya
menanamkan buadaya membaca buku kepada anak-anak Indonesia.
Sebenarnya Indonesia bisa belajar dari Negara Matahari
Terbit Jepang, sekalipun mereka memakai tekhnologi sekaligus pembuat namun
budaya membaca mereka masih tetap tinggi. Jadilah Jepang sebagai salah satu
dari tiga Negara maju di Asia, setalah Korea Utara dan Singapura. Indonesia
dapat mencontoh dari Negara Jepang.
Untuk memperbaiki pendidikan Indonesia, semua harus ikut
berpartisipasi. Dari pemerintah dan semua warga Indonesia. Pemerintah dapat
membangun perpustakaan yang layak di semua sekolah dan menyiadakan buku secara
lengkap. Dan kita juga banyak mendengar perpustakaan keliling, keliling dengan
mobil dan anak-anak membaca buku tersebut. Jadi semua dapat berperan dalam
memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Peran guru disini sangat dominan dalam memperbaiki
pendidikan Indonesia. Guru adalah fasilitator, tutor dan mediator bagi
siswanya. Disini peran guru sangat dibutuhkan dimana guru bisa memberikan
motivasi dan mempengaruhi siswa untuk suka membaca. Guru dapat memberikan
reward kepada siswanya bila siswanya telah selesai membaca 1 buku, itu
merupakan salah satu cara untuk memotivasi siswanya. Selain pemberian reward
guru dapat memberikan motivasi kepada siswanya dengan memberiakan kata-kata dan
manfaat dari membaca. Guru juga dapat memberikan contoh kepada siswanya
orang-orang yang menjadi luar biasa kerana membaca. Karena kebanyakan
kesuksesan seseorang salah satunya adalah mereka gemar membaca.
Dan inilah tugas kita sebagai calon pendidik PAI, kita
harus dapat membangun budaya membaca kepada peserta didik. Kita dapat
menciptakan budaya membaca dengan pelan-pelan dengan proses karena membaca itu
diciptakan jadi kita membutuhkan proses.
Guru itu tutor jadi sebelum kita menciptakan buday membaca kepada
peserta didik kita harus juga suka membaca. Oleh karena itu kita bisa belajar
suka membaca dari sekarang saat masih menjadi mahasiswa PAI agar kemudian
setelah menjadi pendidik kita sudah terbiasa membaca dan dapat jadi contoh
untuk peserta didik. Semoga dengan
menciptakan budaya membaca pendidikan Indonesia dapat mulai mengalami kemajuan…
Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar